![]() |
Ridha Fuadi |
Kenbumi-Takengon. 5 Agustus 2014. Bertempat di Datu Cafe di kawasan Simpang Lima kota Takengon, Aceh Tengah, Ridha Fuadi bersama tokoh pemuda dan komunitas GSP5 tiba tepat pukul 19.00 WIB. Ridha Fuadi mengadakan silaturahim Idul Fitri 1435H sekaligus mengajak berdiskusi terkait banyak hal, hal yang utama adalah mendiskusikan harapan dan kenyataan Dataran Tinggi Gayo dimasa kini dan tantangan dimasa depan.
Dalam acara yang sangat santai itu terjadi diskusi yang sangat seru diantara komunitas GSP5 dengan Ridha Fuadi. Terlihat beberapa kali mendapati ekspresi semangat yang antuasis dan menggebu-gebu dari Ridha Fuadi ketika menceritakan visinya tentang Kabupaten Aceh Tengah di masa mendatang.
Sambil berbagi visi, hadirin juga menyimak dan sesekali memberikan tanggapan atas kenyataan yang ada ketika dikaitkan dengan tantangan daerah dimasa depan yang terus membutuhkan penanganan yang tepat, epektif dan efisien, dengan kondisi terkini Aceh Tengah yang masih membutuhkan perhatian di segala bidang
Ridha Fuadi selaku Putra Gayo yang pada waktu musibah Gempa turut secara langsung berpartisipasi membantu korban gempa yang didukung secara penuh oleh PT. Badak-Bontang, sangat menekankan bahwa kerjasama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan berbagai pihak pemerintah dan swasta dari dalam dan luar negeri harus terus diperluas. “Kita tidak boleh lagi hanya diam menunggu, harus pro aktif.
Bahkan, kata Ridha Fuadi, Aceh Tengah harus terus mendapatkan akses kepada semua pihak secara luas dalam semua sektor. yang bertujuan untuk pelayanan kesejahteraan masyarakat. “Kita membutuhkan "Crisis Center" ini yang banyak dibutuhkan masyarakat”. Bagaimana kabupaten Aceh Tengah pada waktu mendatang bisa mengadakan sistem penanganan darurat dengan hanya satu nomor, dan pelayanan masyarakat yang satu atap
Belum pernah sebelumnya, masyarakat sakit kemudian dalam kurang dari lima belas menit sudah dijemput oleh ambulan lengkap dengan dua dokter. Selama 24 jam siaga," imbuh Ridha Fuadi.
Selain masalah pelayanan masyarakat, Ridha Fuadi banyak mengarahkan diskusi mengenai program-program pengembangan pariwisata yang saat ini juga sedang digalakkan di beberapa titik kota kabupaten di seluruh Indonesia. Banyak tersedia best Practice yang bisa dijadikan acuan, dan Aceh Tengah sangat kaya dengan daya dukung yang dimiliki
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgByBLNbv-cMnmihKYw1FpCh3fnp0CHbY_srKkkr-KEaMrRQv7Ln3z7ft4UtcXSbTkPH94vvxNaJog06JYI62J8B6bp9K3GaCOqX68mhzuHZzRhOubbQCnxeUHyigvRaJuV4-Po5DLRexo/s1600/Ma%C3%B1tul.jpg)
Diskusi Momentum Kebangkitan Gayo: Foto JoeTarga
Dalam penjelasannya atas beberapa pertanyaan hadirin, Fuadi memberi semangat dan membangun rasa optimisme bahwa tahun 2017 nanti akan dijadikan momentum tahun percepatan pembangunan di semua sektor di Dataran Tinggi Gayo, karena tahun 2017 mendatang akan ada suksesi kepempimpinan di tingkat daerah melalui Pilkada.
Tahun 2017 Pariwisata akan kita tata dan digalakkan secara gencar kunjungan wisatawan ke Aceh tengah dengan menyelenggarakan berbagai event. "Jika semua titik utama pariwisata kita, bisa kita benahi maka pada tahun 2020 mendatang, orang-orang kita dan orang-orang di luar aceh tengah tidak perlu bingung untuk memilih tempat berlibur. Tempat kita sudah cukup bagus, dan keindahannya sudah sampai ke manca negara"
Satu hal yang disambut gembira oleh hadirin adalah rencana realisasi kawasan Pusat Olahraga (Sport Center) yang menurut Fuadi juga harus mulai dipikirkan, direncanakan, dilaksanakan dan dirampungkan sejalan dengan proyek infrastruktur lainnya. Aceh Tengah harus menjadi suplayer bibit-bibit atlet nasional, kawasan dan rakyat kita sangat mungkin untuk melakukannya
Revitalisasi lapangan musara alun sebagai alun-alun dan taman kota yang nyaman. Dan semua aktivitas olahraga nantinya akan dipindahkan ke kawasan yang lebih luas dengan dukungan infrastruktur dan teknologi, demikian juga pengembangan pusat olah raga air yang langsung menghadap Danau laut tawar.
Beberapa arena yang akan dibangun adalah lapangan futsal, lapangan tenis, gelanggang senam dan bola basket, serta jalur lari santai (jogging track). "Kawasan danau dan pegunungan kita sangat potensial untuk kegiatan masyarakat juga pariwisata. Kita fokus pembangunan pariwisata di sana," kata Fuadi lagi.
Sekadar catatan, sampai saat ini normalisasi di sepanjang sungai pesangan sangat mendesak dilakukan untuk mencegah dari pendangkalan. Saat malam semakin larut dengan ditemani hidangan kopi gayo yang khasa, perbincangan hadirin dengan Ridha Fuadi lebih banyak membahas hal-hal ringan meski tetap penting.
Hadirin banyak berdiskusi mengenai penerapan peraturan daerah bagi beberapa kebijakan yang berjalan. Kami sempat terkejut, karena Fuadi selaku Putra Gayo yang berdomisili di Bontang justru menggeleng ketika kami mendiskusikan perihal sudah ada atau belumnya peraturan daerah terkait penanganan lingkungan yang terpadu.
Menurut Fuadi "Perda itu belakangan. Yang penting nanti kita lakukan dulu realisasinya. Sekarang kota apakah sudah bersih dari sampah. Selokan-selokan apakah sudah ditutup dan apakah jalur airnya sudah dilancarkan. Itu yang penting. Saya sering heran dengan banyak daerah yang mendahulukan peraturan daerah sebelum solusi penanganan masalah. Akibatnya apa, peraturan ada, tapi infrastruktur belum berfungsi." Kami mengangguk paham dan sedikit lebih tahu bagaimana jalan berpikir seorang Fuadi ketika ia harus dipercaya menyelesaikan persoalan daerah.
Awalnya hadirin mengira akan diajak berdiskusi soal pertambangan sesuai bidang kerjanya. Akan tetapi, nampaknya Fuadi sendiri paling asyik berbincang dengan hadirin tentang banyak hal. Bahkan bertukar pikiran tentang manajemen kota kecil di beberapa kota di kalimantan dan pulau jawa yang sangat baik, tempat beliau banyak menghabiskan waktu untuk bersekolah dan membangun jaringan bisnis.
Fuadi juga menyinggung program Kota Kembar yang seharusnya dijalin antara takengon dengan kota lain yang berkarakter sama di luar negeri misalkan Swiss atau Jerman. "Karena terus terang, strategi kota kembar adalah salah satu penggerak penting dalam aliran investasi bagi daerah. Mereka (asing) menyumbang banyak kepada kita, tapi kita tidak boleh lepas dari program lokal," Fuadi menambahkan.
Menurut Fuadi, tahun 2017 adalah momentum kebangkitan dataran tinggi gayo, dan beliau akan siap menerima amanah untuk memimpin dalam melanjutkan roda pembangunan dan pemerintahan, karena kita semua adalah tumpuan harapan daerah ini. Salah satu alasannya juga karena, dirinya percaya budaya perpolitikan di daerah Aceh Tengah akan semakin baik dan rakyat telah semakin cerdas mengkritisi berbagai program yang ditawarkan dan pola pelaksanaannya
Beliau meminta agar semua komponen mengedepankan kecerdasan, integritas, independensi dalam berpikir dan bertindak. "Kata harus berani untuk berbeda. Kalau tidak," sampai di kalimat itu Fuadi menggeleng sambil tersenyum. Jika tidak kita semuaakan terbawa arus dan daerah kita tidak akan pernah maju."
Tentu saja itu pesan yang penting untuk di catat. Paling tidak, hadirin mendapatkan kesamaan visi dengan fuadi yang ternyata juga adalah orang yang independen dan mengedepankan integritas. Hadirin terlihat bergembira setelah secara tegas Ridha Fuadi menyatakan akan maju sebagai salah satu kandidat untuk memimpin roda pembangunan di tahun 2017.
Pada akhir Pertemuan, Zulfadlin sebagai salah seorang tokoh pemuda lebih banyak menitipkan pesan dan mohon restu kepada hadirin para pemuda daerah yang akan meneruskan dan melaksanakan roda pembangunan di "tanah kelahiran" bahwa kepedulian kepada kemajuan daerah satu kemuliaan, dan sangat baik bagi semua pihak untuk memberikan doa dan dukungan, khususnya kepada Ridha Fuadi
Sebuah kebanggaan, rasa haru, ditambah rasa optimisme terhadap kampung sendiri. Hadirin tentu menyadari ada kepentingan yang dibawa dalam pertemuan ini. Yang jelas, untuk kemajuan daerah dan kemakmuran masyarakat. Memang akan selalu ada pihak-pihak yang kurang senang dan memandang sebelah mata setiap tindakan kita. Tapi di situlah integritas akan terbangun seiring keberanian untuk "menjadi beda". Pesan-pesan yang patut dipegang sampai kapanpun oleh kita semua.
Kita semua tentu bergembira melihat kenyataan bahwa demokrasi di Aceh Tengah beserta segala kekurangannya telah ditermia sebagai satu-satunya cara yang sah untuk memilih pemimpin yang baru dan menggantikan pemimpin yang lama, pada waktunya nanti tahun 2017 kita akan ambil bagian dalam pesta demokrasi ini untuk selanjutnya memimpin pembangunan dan pemerintahan di dataran tinggi gayo, demikian Ridha Fuadi di akhir pernyataannya./ Ramlan Ucak Gayo
Dalam acara yang sangat santai itu terjadi diskusi yang sangat seru diantara komunitas GSP5 dengan Ridha Fuadi. Terlihat beberapa kali mendapati ekspresi semangat yang antuasis dan menggebu-gebu dari Ridha Fuadi ketika menceritakan visinya tentang Kabupaten Aceh Tengah di masa mendatang.
Sambil berbagi visi, hadirin juga menyimak dan sesekali memberikan tanggapan atas kenyataan yang ada ketika dikaitkan dengan tantangan daerah dimasa depan yang terus membutuhkan penanganan yang tepat, epektif dan efisien, dengan kondisi terkini Aceh Tengah yang masih membutuhkan perhatian di segala bidang
Ridha Fuadi selaku Putra Gayo yang pada waktu musibah Gempa turut secara langsung berpartisipasi membantu korban gempa yang didukung secara penuh oleh PT. Badak-Bontang, sangat menekankan bahwa kerjasama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan berbagai pihak pemerintah dan swasta dari dalam dan luar negeri harus terus diperluas. “Kita tidak boleh lagi hanya diam menunggu, harus pro aktif.
Bahkan, kata Ridha Fuadi, Aceh Tengah harus terus mendapatkan akses kepada semua pihak secara luas dalam semua sektor. yang bertujuan untuk pelayanan kesejahteraan masyarakat. “Kita membutuhkan "Crisis Center" ini yang banyak dibutuhkan masyarakat”. Bagaimana kabupaten Aceh Tengah pada waktu mendatang bisa mengadakan sistem penanganan darurat dengan hanya satu nomor, dan pelayanan masyarakat yang satu atap
Belum pernah sebelumnya, masyarakat sakit kemudian dalam kurang dari lima belas menit sudah dijemput oleh ambulan lengkap dengan dua dokter. Selama 24 jam siaga," imbuh Ridha Fuadi.
Selain masalah pelayanan masyarakat, Ridha Fuadi banyak mengarahkan diskusi mengenai program-program pengembangan pariwisata yang saat ini juga sedang digalakkan di beberapa titik kota kabupaten di seluruh Indonesia. Banyak tersedia best Practice yang bisa dijadikan acuan, dan Aceh Tengah sangat kaya dengan daya dukung yang dimiliki
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgByBLNbv-cMnmihKYw1FpCh3fnp0CHbY_srKkkr-KEaMrRQv7Ln3z7ft4UtcXSbTkPH94vvxNaJog06JYI62J8B6bp9K3GaCOqX68mhzuHZzRhOubbQCnxeUHyigvRaJuV4-Po5DLRexo/s1600/Ma%C3%B1tul.jpg)
Diskusi Momentum Kebangkitan Gayo: Foto JoeTarga
Dalam penjelasannya atas beberapa pertanyaan hadirin, Fuadi memberi semangat dan membangun rasa optimisme bahwa tahun 2017 nanti akan dijadikan momentum tahun percepatan pembangunan di semua sektor di Dataran Tinggi Gayo, karena tahun 2017 mendatang akan ada suksesi kepempimpinan di tingkat daerah melalui Pilkada.
Tahun 2017 Pariwisata akan kita tata dan digalakkan secara gencar kunjungan wisatawan ke Aceh tengah dengan menyelenggarakan berbagai event. "Jika semua titik utama pariwisata kita, bisa kita benahi maka pada tahun 2020 mendatang, orang-orang kita dan orang-orang di luar aceh tengah tidak perlu bingung untuk memilih tempat berlibur. Tempat kita sudah cukup bagus, dan keindahannya sudah sampai ke manca negara"
Satu hal yang disambut gembira oleh hadirin adalah rencana realisasi kawasan Pusat Olahraga (Sport Center) yang menurut Fuadi juga harus mulai dipikirkan, direncanakan, dilaksanakan dan dirampungkan sejalan dengan proyek infrastruktur lainnya. Aceh Tengah harus menjadi suplayer bibit-bibit atlet nasional, kawasan dan rakyat kita sangat mungkin untuk melakukannya
Revitalisasi lapangan musara alun sebagai alun-alun dan taman kota yang nyaman. Dan semua aktivitas olahraga nantinya akan dipindahkan ke kawasan yang lebih luas dengan dukungan infrastruktur dan teknologi, demikian juga pengembangan pusat olah raga air yang langsung menghadap Danau laut tawar.
Beberapa arena yang akan dibangun adalah lapangan futsal, lapangan tenis, gelanggang senam dan bola basket, serta jalur lari santai (jogging track). "Kawasan danau dan pegunungan kita sangat potensial untuk kegiatan masyarakat juga pariwisata. Kita fokus pembangunan pariwisata di sana," kata Fuadi lagi.
Sekadar catatan, sampai saat ini normalisasi di sepanjang sungai pesangan sangat mendesak dilakukan untuk mencegah dari pendangkalan. Saat malam semakin larut dengan ditemani hidangan kopi gayo yang khasa, perbincangan hadirin dengan Ridha Fuadi lebih banyak membahas hal-hal ringan meski tetap penting.
Hadirin banyak berdiskusi mengenai penerapan peraturan daerah bagi beberapa kebijakan yang berjalan. Kami sempat terkejut, karena Fuadi selaku Putra Gayo yang berdomisili di Bontang justru menggeleng ketika kami mendiskusikan perihal sudah ada atau belumnya peraturan daerah terkait penanganan lingkungan yang terpadu.
Menurut Fuadi "Perda itu belakangan. Yang penting nanti kita lakukan dulu realisasinya. Sekarang kota apakah sudah bersih dari sampah. Selokan-selokan apakah sudah ditutup dan apakah jalur airnya sudah dilancarkan. Itu yang penting. Saya sering heran dengan banyak daerah yang mendahulukan peraturan daerah sebelum solusi penanganan masalah. Akibatnya apa, peraturan ada, tapi infrastruktur belum berfungsi." Kami mengangguk paham dan sedikit lebih tahu bagaimana jalan berpikir seorang Fuadi ketika ia harus dipercaya menyelesaikan persoalan daerah.
Awalnya hadirin mengira akan diajak berdiskusi soal pertambangan sesuai bidang kerjanya. Akan tetapi, nampaknya Fuadi sendiri paling asyik berbincang dengan hadirin tentang banyak hal. Bahkan bertukar pikiran tentang manajemen kota kecil di beberapa kota di kalimantan dan pulau jawa yang sangat baik, tempat beliau banyak menghabiskan waktu untuk bersekolah dan membangun jaringan bisnis.
Fuadi juga menyinggung program Kota Kembar yang seharusnya dijalin antara takengon dengan kota lain yang berkarakter sama di luar negeri misalkan Swiss atau Jerman. "Karena terus terang, strategi kota kembar adalah salah satu penggerak penting dalam aliran investasi bagi daerah. Mereka (asing) menyumbang banyak kepada kita, tapi kita tidak boleh lepas dari program lokal," Fuadi menambahkan.
Menurut Fuadi, tahun 2017 adalah momentum kebangkitan dataran tinggi gayo, dan beliau akan siap menerima amanah untuk memimpin dalam melanjutkan roda pembangunan dan pemerintahan, karena kita semua adalah tumpuan harapan daerah ini. Salah satu alasannya juga karena, dirinya percaya budaya perpolitikan di daerah Aceh Tengah akan semakin baik dan rakyat telah semakin cerdas mengkritisi berbagai program yang ditawarkan dan pola pelaksanaannya
Beliau meminta agar semua komponen mengedepankan kecerdasan, integritas, independensi dalam berpikir dan bertindak. "Kata harus berani untuk berbeda. Kalau tidak," sampai di kalimat itu Fuadi menggeleng sambil tersenyum. Jika tidak kita semuaakan terbawa arus dan daerah kita tidak akan pernah maju."
Tentu saja itu pesan yang penting untuk di catat. Paling tidak, hadirin mendapatkan kesamaan visi dengan fuadi yang ternyata juga adalah orang yang independen dan mengedepankan integritas. Hadirin terlihat bergembira setelah secara tegas Ridha Fuadi menyatakan akan maju sebagai salah satu kandidat untuk memimpin roda pembangunan di tahun 2017.
Pada akhir Pertemuan, Zulfadlin sebagai salah seorang tokoh pemuda lebih banyak menitipkan pesan dan mohon restu kepada hadirin para pemuda daerah yang akan meneruskan dan melaksanakan roda pembangunan di "tanah kelahiran" bahwa kepedulian kepada kemajuan daerah satu kemuliaan, dan sangat baik bagi semua pihak untuk memberikan doa dan dukungan, khususnya kepada Ridha Fuadi
Sebuah kebanggaan, rasa haru, ditambah rasa optimisme terhadap kampung sendiri. Hadirin tentu menyadari ada kepentingan yang dibawa dalam pertemuan ini. Yang jelas, untuk kemajuan daerah dan kemakmuran masyarakat. Memang akan selalu ada pihak-pihak yang kurang senang dan memandang sebelah mata setiap tindakan kita. Tapi di situlah integritas akan terbangun seiring keberanian untuk "menjadi beda". Pesan-pesan yang patut dipegang sampai kapanpun oleh kita semua.
Kita semua tentu bergembira melihat kenyataan bahwa demokrasi di Aceh Tengah beserta segala kekurangannya telah ditermia sebagai satu-satunya cara yang sah untuk memilih pemimpin yang baru dan menggantikan pemimpin yang lama, pada waktunya nanti tahun 2017 kita akan ambil bagian dalam pesta demokrasi ini untuk selanjutnya memimpin pembangunan dan pemerintahan di dataran tinggi gayo, demikian Ridha Fuadi di akhir pernyataannya./ Ramlan Ucak Gayo
Tags
Beranda