Gambar_Langit

Trending

Salam Damai Untukmu Sang Jenderal

Haji Agus Salim: Pejuang Yang Rendah Hati
Harapan Untuk Jenderal : Terimakasih yang sebesar-besarnya kepadamu karena engkau telah berkorban waktu tenaga, mengerahkan segenap kemampuan baik itu moral, spritual dan material untuk maju sebagai pemimpin di negeri yang sama-sama kita cintai dan banggakan ini. Bukan hanya kepadamu, kepada semua pahlawan yang telah berani berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa ini. 

 Bagiku anda semua begitu mulia. Meski anda mungkin hanya seorang petani, buruh, atau mungkin juga tidak pernah mengecap pendidikan, namun engkau dengan rela meninggalkan keluarga tercinta demi meraih kemerdekaan negeri ini. Namun setelah negara ini merdeka engkau pun tidak dapat menikmati hasil perjuangan mu. Engkau adalah Ibarat seorang bapak / ibu yang memberikan apa yang kami butuhkan tanpa mengharapkan imbalan secuil pun. Semoga Allah SWT menempatkanmu di tempat yang baik di surga nanti.
Wahai Sang Jenderal.

Bakti dan pengabdianmu kepada negara ini  pasti tidak ada seorangpun yang meragukannya terlepas dari apapun pilihan caranya, engkau telah membuktikan diri sebagai seorang yang berjiwa patriot sejati. Menjadi pemimpin adalah pilihan yang mulia dengan maksud mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia, setidaknya sebagai “macan” dikawasan Asia.

Kami semua yang hidup direpublik ini pasti sangat mendukung dan akan selalu ada di barisanmu, Menjadi pemimpin bukanlah pekerjaan sederhana semua warga bangsa akan menggantungkan harapannya di pundakmu dan tidak semua orang akan berani mengambil pilihan untuk jabatan ini.

Jenderal, engkau sudah membuktikan diri sebagai pejuang bangsa dan tentu tersedia banyak pilihan lain untuk mengabdikan diri bagi kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai bersama, bukankah jika ada sosok lain yang sama beraninya mengambil tanggung jawab ini akan membuat dirimu menjadi lebih puas karena beban dipundakpun terasa menjadi semakin ringan. Kenapa pemimpin harus berebut mengambil beban yang sesungguhnya sangat sulit dan rumit.

Rakyat telah memilihmu dengan penghormatan dan kepercayaan yang luar biasa jumlahanya, namun disisi yang lain rakyat juga menentukan pilihan lain kepada warga negara yang juga berani mengambil resiko untuk mengelola, menanggung dan memikul beban berat Indonesia Raya…bukankan menjadi lebih indah jika kita semua mensyukurinya.

Jenderal engkau telah mengunjungi kami yang tinggal dipasar-pasar dan tempat kumuh, engkau juga telah mengunjungi kami para petani, nelayan, buruh, pesantren-pesantren dan banyak tempat diseluruh NKRI. Kami sangat berharap hal ini teruslah dilakukan bukan menjadi tindakan sesaat karena untuk satu keperluan yang bersifat jangka pendek semata.  Datang dan jangan berhenti untuk datang lagi ke tempat ini. Teruslah memastikan  apakah kami bisa makan apa tidak hari ini, apakah anak-anak kami bisa sekolah sampai kepada pendidikan tinggi, apakah jika kami sakit bisa dilayani oleh fasilitas kesehatan yang memadai. 

Apakah infrastruktur untuk kelancaran dan kemudahan kami dalam berusaha sudah tersedia dengan baik dan layak. Jenderal kami harap engkau bisa terus memastikannya…karena kurang dari setengah warga bangsa ini telah mempercayakannya kepada Jenderal.

Jenderal tidak harus merealisasikannya karena sudah terpilih pemimpin yang juga berkata sanggup melakukannya dan rakyat telah memutuskan dan memberikan mandat terbesar kepadanya, Pekerjaan jenderal tidak lagi harus melakukannya hanya cukup untuk memastikannya sebagai penyalur aspirasi rakyat.

Jenderal sekarang negara yang telah engkau jaga kemerdekaannya, kita harapkan bersama bukan lagi hanya sekedar mejadi “Macan” di Asia, Tentu Kita semua sangat ingin negara ini mejadi contoh dan panutan oleh banyak negara lain dibelahan bumi ini, terutama bagai mana menjalankan demokrasi yang berbasis kepada kedaulatan rakyat.

Kita sangat ingin merasakan semangat perjuangan dalam perdamaian kesantunan dan sikap yang sportif dalam semua aspek kehidupan. Ingin pula kami mengikuti upacara kenaikan bendera merah putih di puncak Himalaya yang engkau upayakan. Kini semangat itu telah berpindah ke tiang bendera di halaman rumah-rumah kami, dan kami mengharapkan semangat Jenderal sebagai kesatria Indonesia yang toleran, yang meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok, terus tumbuh dan berkembang menjadi warisan bagi generasi mendatang.

Kami ingin memberi penghormatan kepada anda secara tulus, seandainya Jenderal berkenan meletakkan penghormatan kepada pilihan rakyat Indonesia, karena sesungguhnya apa yang menjadi harapan anda untuk Indonesia telah menjadi mudah dan ringan karena ada Anak Bangsa yang lain yang telah mengambil tanggung jawab itu dan mendapatkan kepercayaan rakyat sedikit lebih banyak dari mandat dan kepercayaan yang Jenderal telah dapatkan.

Pasti menjadi mudah dan ringan jika ada keikhlasan dalam usaha berkarya untuk kebaikan bersama untuk bangsa dan negara./* Irwan Putra

Pembelajar

Blog ini kami buat sebagai sarana untuk bersiraturahim dan sebagai media belajar bagi sesama kita semua. Semoga bermanfaat, Amin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Gambar_Langit
Gambar_Langit
Gambar_Langit

Formulir Kontak